Jumat, 03 September 2010

CAHAYA KELABU DIBALIK TIRAI

Dihari yang terang seorang janda tua merenung dikursi pokokan ruang tamunya
Rumahnya yang mungil asri dan sederhana adalah tempatnya bertapa menunggu waktu
Anak2nya telah merantau ke amerika afriika dan Bulgaria menjadi mafia,insyinyur,dan dokter .setiap hari ia ditemani oleh seekor anjing bernama Charlie yang setia menunjukan jalan dan menjaganya dan seorang anak bernama laqisha..laqisha adalah anak tetangganya yang telah menobatkan dirinya sebagai cucunya..tiap hari sang janda tua membuat pisang molen dan es teh yang dimaniskan oleh madu produknya yang telah menjadi usahanya sejak ia masih muda..tetapi dibalik senyumanya yang berkeriput..rumahnya yang indah, anjingnya yang setia dan malaikat kecilnya…ia selalu bertanya “kapankah waktuku?kapankah aku dapat berdansa kembali dengan suamiku?” suaminya telah meninggalkanya 2tahun yang lalu..sangatlah kehilangan dirinya oleh kepergian sang pangeran tampan dalam kisah dongeng hidupnya..mereka berdua bertemu di sebuah kapal yang menumpangi mereka dari inggris yang telah membawanya kepulau lombok 30tahun yang lalu..suaminya adalah pengelola tempat penginapan yang sekarang diambil alih oleh rekanya..mereka berdua membuat perpustakaan dipinggir pantai untuk orang2 yang berkunjung.kecintaanya mereka kepada buku sama seperti kecintaanya mereka berdua..oh sangatlah indah memandang mereka..tapi kini sang pangeran sudah beristirahat..dan sang janda tua ini hanya bisa meratapi nasib bahwa ia sendiri menunggu cahaya kelabu menjemputnya…10tahun berlalu ia makin tua..anjingnya sudah tiada meninggalkanya..terdapat kuburan kecil dihalamanya bernama Charlie..memang janda tua ini sangat amat penyayang.. laqisha pun sudah kelas 2smp dan sudah mulai jarang bermain tetapi ia masih ingat kepada neneknya itu…ia tiap hari berdoa akan kesehatan anaknya dan kesehatan laqisha tetapi diakhir doa itu ia selalu bertanya “kapakah waktuku?bukan maksudku mengakhiri dongengku ini..tetapi apa guna lagi diriku disini?” ,karena mulai bosan sang janda pun menulis buku yang juga bermaksud sebagai surat wasiat kepada anak2nya dan kepada laqisha.. suatu malam ia bermimpi ia berdansa bersama sang pangeran dan dibalik itu ada seorang anak kecil yang tampan berkata “ kamu tunggu ya..3hari lagi aku akan bermain kerumahmu dan kita akan bertamasya” merasa perkataan itu adalah panggilan..ia langsung menelfon anak2nya untuk pulang.. dan tepat 3hari kemudian kira2 pukul 9pagi ketika anak2nya baru saja landas di airport, setelah ia pulang dari pasar dan memetik bunga dan stroberi untuk hidangan anak2nya yang akan datang.. setelah ia menyiapkan santapan lezat sebagau kudapan sembari bersandiwara di ruang tamunya.. ia duduk dikursi goyangnya sambil minum segelas teh hangat dan sebatang rokok tradisional.. sang cahaya kelabu menyinarinya..ada suara yang berkata.. “ayo mari kita pergi..” sang janda tua pun menutup matanya sambil bersenyum ia berkata “selamat tinggal rumahku anak2ku laqisha..stroberiku..bunga2ku aku akan pergi bertamasya dan kembali berdansa dengan sang pangeranku dan bermain bersma anjingku” ia menutup matanya dan tertidurlah dia untuk selamanya..dia pangkuanya terdapat script bukunya yang di halaman terakhir bertuliskan “ kalian semua telah mewarnai dongengku kalian semua telah menyirami aku bagaikan bunga kalian semanis stroberi.. I love you suamiku,anak2ku,laqisha,Charlie,rumahku,bunga2ku,stroberiku” – anna mary
Dan dengan seindah dan sesimple itu sang janda tua kembali berdansa dan bertamasya dilangit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar