Jumat, 03 September 2010

Kekejaman suasana malam

Di malam hari pada hari kamis kira-kira pukul 11.00 malam..aku berjalan pulang dengan manaiki vespa tuaku yang merupakan peninggalan ayahku dari tahun 62..kulihat lampu2 jalanan yang setengah redup yang terang dan yang mati..jalanan sudah mulai sepi dan sudah mulai diramaikan oleh pemuda2 yang dipinggir jalan menikmati malam dengan anggur merah rokok dan tawaan ataupun kemurungan..banyak pelacur2 sudah mulai manjajakan badanya dengan sang mami disebelahnya..tiap malam kusaksikan ini..tiap malam aku bilang kepada diriku “mengapa mereka?mengapa mereka tak pulang dan tidur saja?mengapa mereka tak kerja saja?” katahatiku pun menjawab itu.. mereka takpunya apapun lagi..mereka hanya bsa mengandalkan paha dan payudaranya..mereka hanya bisa mengandalkan pda uang yang ia hasilkan pada hari itu..karena mereka terjebak suasana malam yang mengundangnya untuk duduk,mejeng,bersedih,ber tawa2,bercengkrama dengan sang bulan… aku ingin sekali membantu mereka..andaikan aku bisa menjadi raja dunia..aku akan hapus semua ini..kasihan kan mereka..tiap malam terjebak suasan kekejaman…tiap malam dikerubuni kecabulan dosa dan rasa ringkuh takut akan datangnya sang polisi yang siap menangkapnya ataupun menarik barang2 dan uangnya..aku terus berpikir..aku pernah berada disana lalu aku disini..aku pernah tenggelam di udara racun itu..aku toh bisa lepas..mengapa mereka tidak?oh sangat malanglah mereka.. tetapi akal dan niat baiku dibalas ampas anggur merah dan dilempari kondom bekas..aku jatuh dari vespaku..aku terpuruk dipinggir jalan tiada yang menolong karena sudah sepi..mengapa oh tuhann!!??!!aku hanya bsa berkata seperti itu..untung hanya kakiku terseleo akibat menahan jatuhku ke jalan raya yang penuh cerita dan sejarah ini…… dengan jengkel aku melanjutkan perjalananku..aku melewati terminal yg diramaikan irama dangdut dan supir2 yg beristirahat..sungguh kasihan mereka..mereka terperangkap suasana malam yang mengundang pikiran2nya akan keluarganya dan hidupnya yang jatuh sekali menjadi supir bus yang selalu dihujat dan dibenci bahkan oleh penumpangnya sendiri..mereka enggan pulanng..ditahankan oleh pikiran yang membuatnya mabuk dan jamu yang membuatnya redup dan tenggelam dalam suasana malam yang kejam..ia tak menyadari sang istri menunggunya..walaupun mereka sering bertengkar tetapi seorang kekasih tetaplah seorang kekasih..ia pasti gelisah juga bertanya Tanya kemana suaminya.atau mungkinkah istrinya salah satu mami di pinggir jalan tadi?oh jahatnya suasana malam di kota ini…jika aku bisa menjadi raja dunia aku akan membeli bus baru dan membuat usaha tekstil untuk istrinya..akupun melanjutkan perjalanan pulangku yang tinggal separuh jalan..di perjalanan tiba2 ada mobil polisi yang berlaju cepat dengan lagunya berdering terus..ya lagu itu adalah sirinenya yang spertinya suaranya dalam keadaan darurat..hatiku berkata “oh ada apakah?semoga baik2 saja yang didatanginya.jika maling semoga tidak dikeroyoki massa ..jika kecelakaan semoga masih hidup..dan semoga mereka sedang ingin menangkap koruptor” aku melanjutkan perjalananku yang sudah memasuki gang rumahku..tetapi kok ada yang janggal?kok ramai?kok gaduh?kok aku takut?ada apakah ini? Ternyata polisi itu ada di depan rumahku yang dikerumuni tetangga2ku.. aku menaruh motor dan berlari kerumahku..dan yang aku saksikan adalah ada 4tubuh yang terkapar dan 2 sosok yang babak belur..ternyata ada seorang supir bus yang tengah menyewa pelacur yang ditemani oleh rekanya..mereka semua mabuk dan akan menggunakan rumahku untuk bermalam dengan sang pelacur dan sang rekan ingin mengambil barang2 rumahku.sayangnya keluargaku ada dirumah dan mereka terpergok oleh anaku yang berumur 9tahun..mereka membunuh anaku memperkosa istriku hingga terkapar dan menusuknya di bahu dan membunuh anak lelakiku yang berumur 18tahun karena ingin menghajar mereka.. 1 tubuh itu lagi adalah sang pelacur yang dilempar kursi oleh anaku…oh ini kah balasan atas akal dan niat baiku oh maalam yang kejam oh tuhan yang penyayang?ini kah balasanya? Semua yang kupikirkan dan aku rindukan malam itu telah merusak hariku malamku dan hidupku.oh mengapa??ya ini adalah kekejaman suasana malam dikota ini..tetapi aku masih bertanya mengapa aku?oh mengapa?!!!! Aku hanya bisa berteriak dan tanpa disadari aku kehilangan kesadaran…di alam bawah sadarku..aku bermimpi berhasil menjalankan niatku..untuk menghapus kekejaman suasana malam seperti yang aku saksikan…disini aku simpulkan..jangan lah pernah buang 1 haripun untuk memeluk bahkan mengasih tau pada keluargamu dan kekasihmu bahwa kamu menyayanginya dan janganlah ragu membantu…aku hari ini tak bertemu keluargaku..kemarin malam aku stress dan marah2..ada pemuda yang jatuh tak aku Bantu ada bus mogok tak aku Bantu ada seorang perempuan dicopet tak aku Bantu.. inilah balasanku..aku telah menjadi actor dalam sandiwara sang malam yang kejam yang tak kenal malu yang akan mendendamkan kau..janganlah kau remehkan itu.. gunakan harimu dengan baik agar tak seperti ini atau kau akan bertemu dengan kekejaman suasana malam….

CAHAYA KELABU DIBALIK TIRAI

Dihari yang terang seorang janda tua merenung dikursi pokokan ruang tamunya
Rumahnya yang mungil asri dan sederhana adalah tempatnya bertapa menunggu waktu
Anak2nya telah merantau ke amerika afriika dan Bulgaria menjadi mafia,insyinyur,dan dokter .setiap hari ia ditemani oleh seekor anjing bernama Charlie yang setia menunjukan jalan dan menjaganya dan seorang anak bernama laqisha..laqisha adalah anak tetangganya yang telah menobatkan dirinya sebagai cucunya..tiap hari sang janda tua membuat pisang molen dan es teh yang dimaniskan oleh madu produknya yang telah menjadi usahanya sejak ia masih muda..tetapi dibalik senyumanya yang berkeriput..rumahnya yang indah, anjingnya yang setia dan malaikat kecilnya…ia selalu bertanya “kapankah waktuku?kapankah aku dapat berdansa kembali dengan suamiku?” suaminya telah meninggalkanya 2tahun yang lalu..sangatlah kehilangan dirinya oleh kepergian sang pangeran tampan dalam kisah dongeng hidupnya..mereka berdua bertemu di sebuah kapal yang menumpangi mereka dari inggris yang telah membawanya kepulau lombok 30tahun yang lalu..suaminya adalah pengelola tempat penginapan yang sekarang diambil alih oleh rekanya..mereka berdua membuat perpustakaan dipinggir pantai untuk orang2 yang berkunjung.kecintaanya mereka kepada buku sama seperti kecintaanya mereka berdua..oh sangatlah indah memandang mereka..tapi kini sang pangeran sudah beristirahat..dan sang janda tua ini hanya bisa meratapi nasib bahwa ia sendiri menunggu cahaya kelabu menjemputnya…10tahun berlalu ia makin tua..anjingnya sudah tiada meninggalkanya..terdapat kuburan kecil dihalamanya bernama Charlie..memang janda tua ini sangat amat penyayang.. laqisha pun sudah kelas 2smp dan sudah mulai jarang bermain tetapi ia masih ingat kepada neneknya itu…ia tiap hari berdoa akan kesehatan anaknya dan kesehatan laqisha tetapi diakhir doa itu ia selalu bertanya “kapakah waktuku?bukan maksudku mengakhiri dongengku ini..tetapi apa guna lagi diriku disini?” ,karena mulai bosan sang janda pun menulis buku yang juga bermaksud sebagai surat wasiat kepada anak2nya dan kepada laqisha.. suatu malam ia bermimpi ia berdansa bersama sang pangeran dan dibalik itu ada seorang anak kecil yang tampan berkata “ kamu tunggu ya..3hari lagi aku akan bermain kerumahmu dan kita akan bertamasya” merasa perkataan itu adalah panggilan..ia langsung menelfon anak2nya untuk pulang.. dan tepat 3hari kemudian kira2 pukul 9pagi ketika anak2nya baru saja landas di airport, setelah ia pulang dari pasar dan memetik bunga dan stroberi untuk hidangan anak2nya yang akan datang.. setelah ia menyiapkan santapan lezat sebagau kudapan sembari bersandiwara di ruang tamunya.. ia duduk dikursi goyangnya sambil minum segelas teh hangat dan sebatang rokok tradisional.. sang cahaya kelabu menyinarinya..ada suara yang berkata.. “ayo mari kita pergi..” sang janda tua pun menutup matanya sambil bersenyum ia berkata “selamat tinggal rumahku anak2ku laqisha..stroberiku..bunga2ku aku akan pergi bertamasya dan kembali berdansa dengan sang pangeranku dan bermain bersma anjingku” ia menutup matanya dan tertidurlah dia untuk selamanya..dia pangkuanya terdapat script bukunya yang di halaman terakhir bertuliskan “ kalian semua telah mewarnai dongengku kalian semua telah menyirami aku bagaikan bunga kalian semanis stroberi.. I love you suamiku,anak2ku,laqisha,Charlie,rumahku,bunga2ku,stroberiku” – anna mary
Dan dengan seindah dan sesimple itu sang janda tua kembali berdansa dan bertamasya dilangit.

Rabu, 01 September 2010

Layar nada jalanan dan udara

Keindahan di suatu tempat yang tersembunyi adalah hal yang biasa bagi seorang anak berumur 16 tahun ini tiap hari ia lewatkan dengan lantunan nada dan hembusan asap rokok di udara.. setiap hari ia menatap layar kaca dan berkata “aku akan disana suatu hari” tetapi semua itu bisa saja hilang dibawa udara karena keseleboran kekejaman dan kebodohan yang berasal dari dlam bumi dan meresap dalam dirinya..hari makin berlanjut ia makin menumpuk dan menulis segala hal yang ada di benak..keterbatasan untuk berekspresi telah membuatnya gila..pembunuhan karakter dari era informatika metropolis yang keji telah mengambil rutenya untuk berjalan dan ia harus melewati gang yang kecil dan sempit…dan tak usah ditanya lagi…tempat itu sepi seperti kuburan di malam hari setelah seleksi alam..di uujung gang itu terdapat cahaya yang terang seperti bara rokok di malam hari disaat hari nyepi..ia ingin menuju kesana tetapi keraguan untuk berjalan dan ketidakmampuanya karena kakinya yang mulai lumpuh karena digerogoti oleh semut yang selalu ingin menariknya kebawah tanah dan menjadikan ia patung untuk menyembah berhala.. apakah yang akan ia lakukan??apakah ia akan menciptakan pesawat untuk dirinya untuk terbanng?ah tidak mungkin..sang burung gagak raksasa telah memblokir rute di udara..apakah ia akan melewati bawah tanah???ah tidak mungkin.ia akan bertemu semut2 jahanam itu.. satu2nya jalan adalah ia harus melewatin gang sepi itu…semua rekan2nya tak ada yang disampinginya..walaupun ada mereka masih di perjalanan yang jauh dari afrika..ia terpuruk tak ada satupun rekan untuk membuat ide untuk maju dan berjalan hanya sebungkus rokok sebakul nasi sepotong ayam dan sebotol air,stick drum dan gitar yan setia menemaninya..tapi apakah arti semua itu kalau tidak di bagi rasa dengan yang lain?hanyalah kehampaan dan kepahitan di lidah dan sekujur badan yang dapat dirasakan..kapankah ia berjalan?akankah ia berjalan sendiri dan menjemput rekan2nya sesaat sampai di cahaya itu… ya dia akan berjalan sendiri tapi ketentuan kapan ia akan sampai di waktu yang singkat itu 1 banding 10000 ia hanya bisa berharap ia akan kuat berjalan dengan satu kaki dan memikul semuanya..ia hanya akan berbicara pada udara dan layar2 televisi yang ada di tembok2 gang itu yang menunjukan banyak godaan di dunia informatika dan metropolitan.. tapi aku yakin..ia akan sampai disana sambil berjalan dan menunggu rekanya berlari ke arahnya